NU Media – Selain dodol dan lamang, makanan tradisional khas Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Ketupat Kandangan (Bahasa Banjar: Katupat Kandangan).
Seperti ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat Ketupat Kandangan adalah beras yang dibungkus daun kelapa muda dan direbus selama berjam-jam.
Ciri khas panganan ini ada pada lauk, kuah dan cara menyantapnya. Kalau umumnya ketupat disandingkan dengan opor dan rendang, Ketupat Kandangan justru disajikan dengan Ikan Gabus (Bahasa Banjar: Haruan) yang dipanggang terlebih dahulu sebelum dimasak dengan santan yang dilengkapi racikan bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkih, dan kapulaga sehingga menghasilkan kuah agak kental dengan rasa yang sangat khas dan gurih.
Keunikan dari Ketupat Kandangan adalah dari cara menyantapnya. Dahulu, kalau kita mampir ke warung untuk sarapan dengan seporsi Ketupat Kandangan, pemilik warung tidak akan menyertakan sendok dan garpu melainkan kita menyantapnya langsung menggunakan tangan (dipuluk). Meski (mungkin) budaya seperti ini sudah mengalami pergeseran seiring kemajuan zaman, namun menyantap Ketupat Kandangan dengan cara dipuluk justru akan bersensasi tersendiri.
Budaya mawarung (singgah ke warung) di pagi hari sebelum pergi ke ladang merupakan kebiasaan masyarakat Kandangan. Sekadar minum secangkir teh atau kopi bersama beberapa potong kue atau sepiring Ketupat Kandangan.
Apakah masih lestari? Semoga, sebab penulis sudah lama tidak berkunjung ke Kandangan. (mirs)