NU Media – Wujudnya seperti pasta gigi, pasta juga istilahnya, namun berbeda peruntukannya. Thermal paste, nama benda yang satu ini mungkin sedikit asing bagi kebanyakan pengguna komputer. Maklum, karena thermal paste identik dengan pekerjaan teknisi dan para overclocker yang hobinya bongkar pasang komputer. Dengan kata lain, untuk kalangan teknisi dan overclocker, thermal paste bukanlah makhluk aneh.
Kita mungkin sering melihat wujud pendingin prosesor yang umumnya berbahan aluminium dan dilengkapi kipas yang dikenal dengan heatsink fan (HSF). Secara normal pada standar penjualannya, heatsink telah diolesi semacam pasta di permukaannya, Inilah thermal paste.
Nama lain dari thermal paste adalah thermal gel, thermal compound, heat paste, heat sink paste atau heatsink compound.
Lalu apa fungsi penting dari thermal paste, dan apa pengaruh vitalnya bagi prosesor?
Seperti diketahui, fungsi heatsink fan adalah penjaga kestabilan suhu pada temperatur kerja komponen dan sebagai pendingin bagi prosesor. Panas yang ditimbulkan prosesor akan diserap oleh heatsink yang menempel di atas prosesor untuk selanjutnya disebarkan melalui setiap “siripnya” kemudian dibuang oleh kipas (fan) yang menempel di atasnya. Tanpa pendingin, secara teknis prosesor akan mengalami panas yang berlebih (overheat).
Baik heatsink maupun prosesor permukaannya tidaklah rata seperti yang terlihat kasat mata, jika dilihat dengan kaca pembesar khusus, permukaan prosesor dan heatsink akan terlihat kasar. Pada kondisi inilah peran thermal paste diperlukan sebagai media penghantar panas antara prosesor dan heatsink. Thermal paste akan menutup setiap celah tidak rata pada permukaan keduanya, dan menghantarkan panas secara sempurna dari prosesor ke heatsink.
(Penulis adalah Wakil Ketua LTNNU Berau, Owner Eramulti Computer)