Kamis, 05 Des 2024
xNUCare-Lazisnu

Mengenang Ramadan

waktu baca 2 menit
Minggu, 24 Mei 2020 842 Abah Nada

اَللهُ أَ كْبَرْ (٣) اَللهُ أَ كْبَرْ (٣) اَللهُ أَ كْبَرْ (٣)

Eramulti Computer

اَللهُ أَ كْبَرْ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَعَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَ كْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَ كْبَرْ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ، نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ

اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ

Gedung PCNU Berau

اَمَّا بَعْدُ

فَيَاعِبَادَاللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى وَقَدْ خَابَ مَنْ طَغَى قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًافِطْرَةَ اللهِ الَّتِى فَطَرَالنَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنّ اَ كْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Kemarin malam kita melaksanakan shalat tarawih di akhir Ramadan, kemarin malam kita berpisah dengan Ramadan. Kita telah berusaha semampunya untuk menyempurnakan kebersamaan dengan syahrun ‘azhim, syahrun mubaarak, syahrun fiihi lailatun khairun min alfi syahrin. Hati orang-orang beriman pasti akan teramat sedih berpisah dengan Ramadan. Tidak ada jaminan, apakah kelak akan kembali berjumpa dengannya.

Ramadan pergi meninggalkan kita dengan berjuta keindahan serta keagungannya. Rutinitas yang dia berikan seakan menghipnotis seluruh alam, suasana yang dia suguhkan tidak akan kita jumpai di bulan-bulan selainnya. Dada orang beriman pasti akan bergemuruh duka ketika tiba hari berpisah dengannya.

Di tarawih dan witir penghabisan kita hanya terdiam penuh penyesalan, kenapa kebersamaan kemarin hanya berlalu tidak bermakna. Dalam doa-doa di titik akhir, kita hanya bisa meneteskan air mata. Apakah tahun depan kita masih memiliki kesempatan untuk menemuinya.

اللَّهُ أَ كْبَرُ، اللَّهُ أَ كْبَرُ، اللَّهُ أَ كْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Ma’asyiral Muslimin,

Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menahan kepergian Ramadan, karena Allah telah menentukan dia datang, kemudian dia pergi meninggalkan. Upaya maksimal yang dapat kita perbuat hanyalah membersamainya selama satu bulan kemudian bersyukur kepada Allah atas karunia yang telah Dia berikan, “cukupkan bilangan bersama Ramadan, dan bersyukurlah kepada Allah dengan mengagungkan namaNya!”

وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah: 185)

اللَّهُ أَ كْبَرُ، اللَّهُ أَ كْبَرُ، اللَّهُ أَ كْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Kemarin Ramadan berpesan, “bahagiakanlah hatimu bersamaku, tahan segala penderitaanmu mendampingiku. Kelak ketika aku pergi meninggalkanmu, mudah-mudahan engkau menjadi orang yang menang!”

Hari ini, manakala kesedihan seakan belum hilang, kita hanya bisa berharap agar Ramadan berkenan melaporkan kebaikan pribadi kita kepada Allah, bahwa selama bersamanya ada sedikit kebaikan yang membuat kita layak menyandang predikat orang-orang yang menang.

Kemarin sebelum pergi Ramadan berpesan, “jadikanlah pelajaran yang kuberikan sebagai bekalmu di bulan-bulan selainku. Rindukanlah aku di bulan-bulan yang lain agar jiwaku selalu bersamamu, meski jasadku tidak lagi menyertaimu.”

Hari ini kita hanya mampu berdoa, semoga apa yang sedikit kita lakukan selama bersama Ramadan menjadi catatan kebaikan yang dia sampaikan kepada Allah. Semoga Allah berkenan memanjangkan usia kita, agar di tahun berikutnya kita dapat kembali berjumpa dan belajar dari keagungan Ramadan, untuk menjadi hamba yang semakin baik. Aamiin Yaa Mujibassaa-iliin.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى، فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى، وَاَقُوْلُ قَوْ لِى هَذَا،وَاسْتَغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيَّ، وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

(Khutbah singkat di masa pandemi Covid-19. Khatib: Sekretaris PCNU Kabupaten Berau)

xNUCare-Lazisnu