NU Media – Masjid sebagai tempat ibadah umat Islam tidak akan lepas dari penggunaan perangkat tata suara. Berbeda dengan sistem tata suara umumnya, sistem tata suara masjid dirancang sedemikian rupa agar suara yang dihasilkan dapat memenuhi kenyamanan serta ketenangan jamaah yang melakukan ibadah di dalamnya.
Bagi umat Islam yang telah berkesempatan menunaikan haji dan melaksanakan ibadah di Masjid Al-Haram, kedamaian mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan imam tentunya sulit untuk digambarkan. Terlepas dari bagus dan merdunya bacaan serta suara sang imam, penggunaan tata suara berkualitas turut menentukan.
Dirangkum dari berbagai sumber, tidak kurang dari 6.000 unit speaker kelas atas dipasang di setiap sudut Masjid Al-Haram. Ribuan pengeras suara tersebut didorong oleh sistem audio terbaik yang dikendalikan dari ruangan khusus dan ditangani para soundman profesional.
Sedikitnya, 50 teknisi ahli bertanggung jawab menjaga agar suara yang dikeluarkan speaker stabil serta merata ke setiap sudut dan sekitar masjid. Di ruang kontrol, para soundman mengoperasikan perangkat-perangkat canggih berdasarkan fungsi dan peruntukannya, sehingga suara yang dihasilkan menjadi sangat jernih.
Direktur Administrasi Umum Operasi dan Pemeliharaan Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Mohsen Al-Salami menjelaskan, tata suara Masjidil Haram beroperasi di bawah efisiensi yang ketat dan diawasi untuk menghindari kerusakan dengan memiliki cadangan dasar dan sistem darurat karena sensitivitas suara di Masjidil Haram. Jika terjadi kerusakan pada sistem utama, operasi akan langsung dan otomatis ditransfer ke sistem cadangan sesuai prosedur yang ditetapkan hingga sistem utama diperbaiki.
Kecanggihan perangkat serta penggunaan material khusus seperti stand dan gagang mikrofon berbahan emas, kabel-kabel optik berkualitas tinggi yang mengoneksikan input – output audio, menjadikan sistem tata suara di Masjidil Haram sebagai sistem tata suara masjid terbesar dan terbaik di dunia.
Menurut Manajer Proyek dan Studi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdul Muhsin Bin Hamid, suara merupakan sarana efektif untuk menyampaikan pesan. Maka sistem tata suara berkualitas menjadi prioritas untuk diperhatikan. (mirs)