Rabu, 20 Nov 2024
xNUCare-Lazisnu

Mengenal MyBatis sebagai Framework Software Development

waktu baca 4 menit
Kamis, 29 Sep 2022 555 Muhammad Faishal

MyBatis, framework persistence yang andal untuk proses Object Relational Mapping (ORM)

Eramulti Computer

NU Media – Mendengar istilah-istilah di atas, bahkan untuk sebagian orang yang terjun pada bidang Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering Development) akan terasa asing. Nama MyBatis sendiri hanya diketahui oleh sebagian mereka. Mengapa demikian? karena framework populer untuk proses ORM telah dikuasai oleh salah satu framework jawara yaitu Hibernate. Meski sama-sama open source tetapi kedua framework ini,  MyBatis dan Hibernate rupanya bersaing pada skala enterprise project. Menurut saya pribadi, masing-masing dari framework ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun bahasan kali ini bukan untuk membandingkan keduanya melainkan memberikan gambaran sekilas tentang MyBatis framework.  Mari kita kupas terkait istilah-istilah di awal tadi.

MyBatis merupakan framework open source yang berguna untuk mengelola atau memproses mapping antara database dengan aplikasi.

Lalu apa itu framework dan apa fungsinya?

Gedung PCNU Berau

Framework adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Pada dunia coding,  framework diciptakan untuk membantu developer dalam menulis baris kode atau menyusun algoritma system. Dengan menggunakan framework penulisan kode akan jauh lebih mudah, cepat dan terstruktur rapi.

Kenapa harus membahas ini? sebab framework berfungsi di beberapa aplikasi besar skala enterprise. Keandalan sebuah framework dalam memproses, mengatur, mengamankan hingga memudahkan proses pengembangan suatu aplikasi perangkat lunak menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Aplikasi-aplikasi skala besar yang sering kita jumpai di jaringan maya menggunakan framework sebagai salah satu penunjanganya. Data-data dari aplikasi itu diolah dan diatur sedemikian rupa hingga kita bisa menggunakan aplikasinya dengan mudah dan nyaman. Perusahaan-perusahaan besar seperti Astra, Unilever, FIFGROUP atau DANA  menggunakan framework untuk beberapa aplikasi internal mereka.

Sampai di sini seharusnya kita telah memahami bahwa kedua istilah ini (MyBatis dan framework) fungsinya sebagai penunjang aplikasi-aplikasi yang selama ini kita gunakan. Aplikasi dapat dikatakan bagus dan nyaman ketika digunakan, selain tampilan (interface), ada proses logika pemrograman atau alur system back end  yang bekerja sehingga memudahkan kita mengakses suatu fungsi pada aplikasi tersebut. Bayangkan jika tidak ada proses logika pemrograman, maka aplikasi hanya memiliki tampilan menarik namun tidak menghasilkan fungsi apapun. Misalnya, ketika tombol download pada suatu aplikasi ditekan tetapi tidak memberikan efek, tentunya akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi penggunanya. Apalagi jika aplikasi itu digunakan untuk hal-hal krusial seperti transaksi finansial perbankan seperti melakukan cek saldo, transfer atau membayar tagihan.

Dengan adanya alur system back end, ketika kita menjalankan suatu fungsi tertentu pada sebuah aplikasi maka prosesnya akan dihandle oleh back end dari suatu sistem sehingga tombol-tombol yang tampil di layar dapat berfungsi dengan semestinya. Pada posisi inilah peran MyBatis berfungsi sebagai penghubung aplikasi dengan database. Dengan ilustrasi transaksi perbankan di atas, ketika pengguna membuka aplikasi perbankan kemudian menjalankan salah satu fiturnya,  maka system akan menerjemahkan perintah tersebut untuk mengakses database perbankan yang terhubung dengan nomor rekening pengguna, lalu menampilkannya ke layar handphone atau komputer. Keandalan aplikasi dalam mengeksekusi perintah seperti ini berikut terjaminnya kerahasiaan data tentunya akan membuat proses transaksi menjadi terasa aman dan menyenangkan.

Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan persistence dan Object Relational Mapping (ORM)? Penjelasan terkait hal ini tentunya akan sedikit teknis, namun diharapkan paling tidak kita bisa mendapatkan gambaran secara sederhana.

Persistence adalah suatu kemampuan aplikasi untuk dapat mengelola data yang aktif walaupun aplikasi tersebut sudah jarang digunakan. Misalnya, ketika pengguna melakukan proses transfer antar rekening pada aplikasi perbankannya, tentunya ia akan mengakses fungsi transfer pada aplikasi tersebut. Ketika proses input data telah dilakukan dan pengguna menekan tombol kirim, maka pada saat itu ada satu proses dari aplikasi yang berjalan di balik layar untuk melaksanakan proses transaksi sehingga sejumlah uang terkirim ke rekening tujuan. Inilah yang dimaksud kemampuan aplikasi dalam mengolah data, sehingga proses yang dijalankan dapat sesuai dengan maksud serta tujuan pengguna aplikasi.

Sedangkan Object Relational Mapping (ORM) merupakan suatu proses dimana aplikasi dihubungkan ke setiap tabel yang ada pada database. Database yang menyimpan seluruh informasi nasabah seperti data pribadi, nomor rekening, alamat, dan sebagainya, harus dimapping dengan objek-objek antara aplikasi dan database agar aplikasi dapat mengenali data-data tersebut sehingga ketika aplikasi membutuhkan informasi nomor rekening nasabah misalnya, maka sistem membaca suatu field di database yang akan menampilkan informasi nomor rekening tersebut.

In the end, seluruh alur system back end di atas semuanya telah dihandle oleh satu kakas bantu yaitu framework MyBatis sehingga aplikasi yang dijalankan oleh pengguna dapat sebagaimana fungsinya.

Framework-framework yang populer digunakan untuk menangani proses back-end di perusahaan skala enterprise adalah Java Spring Framework, Java Springboot Framework, MyBatis Framework, Hibernate SQL Framework. Sedangkan untuk proses-proses front-end interface (tampilan), ditangani oleh ReactJS, Angular, Zkoss Framework, ViuJs, dan lainnya.

(Penulis adalah System Analyst, Astra Grup)

xNUCare-Lazisnu